Skip to content

Kerjasama Penelitian BRIN Holtikultura dengan Agroteknologi Fakultas Pertanian UNBOR

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dapat memacu peningkatan sumber pendapatan petani, substitusi impor dan penghasil devisa. Kerusakan akibat serangan penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai dapat sangat berat sehingga kerugian ekonomi dapat mencapai 20% sampai 100% jika serangan dimulai di persemaian. Selama ini penularan Begomovirus terjadi melalui imago B. tabaci dan tidak dapat melalui kontak dan biji. Namun pada tahun 2015 di Korea dilaporkan bahwa virus kuning pada pertanaman tomat dapat ditularkan melalui biji atau tular benih . Mengingat tanaman cabai satu famili dengan tanaman omat, maka diduga penularan virus kuning juga dapat melalui biji cabai. Oleh karena itu Tujuan penelitian untuk memverivikasi apakah penularan virus kuning pada pertanaman cabai juga dapat melalui biji (tular benih) dan sekaligus dilakukan penelitian untuk memperoleh teknologi eradikasi (elimiasi) virus kuning pada biji (benih) cabai.

Program Studi Agroteknologi, Fakultas pertanian Universitas Borobudur bekerjama dengan BRIN Hortikulturan mengadakan kerjasama penelitian tentang penularan virus kuning pada tanaman cabe. Pengamatan awal dimulai di laboratorium fisiologi molekuler kebun raya cws Cibodas, Cianjur Jawa Barat melalui kegiatan ekstraksi dan uji PCR DNA virus kuning pada tanggal 23 dan 24 Desember 2024. Penelitian selanjutnya dilakukan bulan Januari 2025 dengan melakukan uji PCR DNA ke dua. Selanjutnya benih cabe yang sudah dilakukan PCR DNA disemai dan ditanam di green house dengan Lokasi di Lembang. Penelitian kerjasama dengan BRIN Hortikultura tersebut diturunkan dengan melibatkan dua mahasiswa untuk kegiatan skripsi.