Fakultas Hukum Universitas Borobudur turut ambil bagian dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertaraf internasional yang diselenggarakan di Kampung Budaya Sindang Barang, Desa Pasir Eurih, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Fakultas Hukum Universitas Borobudur dan Fakultas Hukum Universitas Pakuan, yang kali ini bertindak sebagai tuan rumah sekaligus panitia pelaksana.
Acara berlangsung meriah dengan melibatkan empat perguruan tinggi dari tiga negara, yaitu Universitas Borobudur (Indonesia), Universitas Pakuan (Indonesia), Guimaras State University (Filipina), dan Sultan Zainal Abidin University (Malaysia). Masing-masing institusi mengirimkan delegasi mahasiswa dan dosen untuk turut serta dalam kegiatan sosial dan budaya tersebut.
Universitas Pakuan menghadirkan sekitar 33 mahasiswa dan 20 dosen, Universitas Borobudur mengirimkan 15 mahasiswa dan 14 dosen, Sultan Zainal Abidin University dari Malaysia berpartisipasi dengan 20 mahasiswa dan 2 dosen, sementara Guimaras State University dari Filipina diwakili oleh dua mahasiswa.
Kegiatan dilangsungkan di Kampung Budaya Sindang Barang, salah satu desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya leluhur serta aktif melestarikan warisan budaya dan cerita rakyat, baik yang bersifat historis maupun mistis.
Sejumlah kegiatan kebudayaan dan edukatif digelar dalam rangkaian acara, antara lain:
Penyambutan tamu dengan Angklung Gubrag – Alat musik tradisional khas Bogor ini dimainkan oleh warga sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Angklung Gubrag secara historis digunakan masyarakat untuk menghormati Dewi Padi dalam prosesi pertanian tradisional.
Pemaparan sejarah Kampung Budaya Sindang Barang oleh tokoh adat setempat, memperkenalkan asal-usul dan nilai-nilai budaya yang masih dijaga hingga kini.
Pertunjukan seni tradisional Parebut Seeng – Sebuah kesenian bela diri tradisional Sunda yang menggambarkan perjuangan jawara silat Cimande dalam memperebutkan “seeng” (tempat nasi) dari pihak perempuan. Seni ini dahulu biasa ditampilkan dalam upacara pernikahan.
Kegiatan interaktif budaya – Para peserta diajak langsung terlibat dalam aktivitas lokal seperti membatik, menanam padi, menangkap ikan, dan memainkan permainan tradisional seperti enggrang dan bakiak.
Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antaruniversitas lintas negara, namun juga menjadi media efektif dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal Indonesia kepada dunia internasional.