Skip to content

Kolaborasi Mahasiswa Prodi agroteknologi Fakultas Pertanian UNBOR, Komunitas Urban Farming DKI Jakarta dan BRIN Tanaman Pangan – PERAGI DKI Jakarta

Pertanian modern saat ini menghadapi tantangan besar, mulai dari keterbatasan lahan, perubahan iklim, hingga meningkatnya kebutuhan pangan. Untuk menjawab tantangan tersebut, inovasi dalam sistem budidaya menjadi sangat penting. Salah satu pendekatan yang mulai dilirik adalah sistem hidroponik, yaitu metode menanam tanpa tanah yang memungkinkan diterapkannya pertanian bahkan di kawasan perkotaan dan lahan sempit.

Menjawab kebutuhan tersebut, pada hari Senin, 8 Mei 2025, telah dilaksanakan kegiatan kolaboratif antara mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Borobudur (Unbor), Komunitas Urban Farming DKI Jakarta, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bidang Tanaman Pangan, dan Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) DKI Jakarta. Kegiatan ini berlangsung di fasilitas milik BRIN, tepatnya di Gedung PRTP, Cibinong, sebagai bagian dari riset terapan dan edukasi pertanian inovatif.

Dalam kegiatan tersebut, peserta diperkenalkan dan langsung mempraktikkan tiga pendekatan budidaya padi, yaitu menggunakan rakit apung (floating raft system), media galon atau container (sistem substrat sederhana), serta metode konvensional melalui hamparan sawah sebagai pembanding. Ketiga metode ini diuji dan dianalisis untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam konteks pertanian perkotaan dan keterbatasan lahan.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Riset Tanaman Pangan BRIN, Dr. Yudhistira Nugraha, S.P., M.P., yang menekankan pentingnya sinergi lintas institusi dalam menciptakan pertanian cerdas yang adaptif terhadap kondisi lingkungan saat ini. Sambutan berikutnya disampaikan oleh perwakilan dari PERAGI DKI Jakarta, yang memberikan dukungan terhadap kegiatan edukatif yang melibatkan komunitas dan mahasiswa.

Sesi pemaparan teori disampaikan oleh Dr. Suziana dari BRIN. Materi yang dibawakan mencakup konsep dasar hidroponik untuk tanaman padi, pentingnya nutrisi dan sistem monitoring, serta peluang besar dari sistem ini untuk diterapkan di kawasan urban. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan aktif dalam sesi diskusi, tanya jawab, dan evaluasi terhadap metode-metode yang telah dicoba.

Selain mendapatkan pemahaman teoritis dan praktis, kegiatan ini juga menghasilkan beberapa capaian penting. Salah satunya adalah terbentuknya rencana pilot project budidaya padi hidroponik yang melibatkan mahasiswa dan komunitas urban farming. Potensi kolaborasi riset antara Universitas Borobudur dan BRIN juga mulai dijajaki melalui pembentukan jejaring koordinasi daring, yang akan menjadi wadah komunikasi dan pemantauan proyek ke depan.

Kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen kampus dalam mendorong pembelajaran berbasis praktik, sekaligus membuka ruang kolaborasi yang relevan dengan tantangan nyata di lapangan. Melalui keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan riset dan praktik budidaya inovatif, Unbor terus menunjukkan peran strategisnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang responsif terhadap isu-isu ketahanan pangan dan pertanian urban. Kolaborasi ini diharapkan menjadi awal dari banyak inisiatif serupa yang memperkuat sinergi antara dunia akademik, riset, komunitas, dan praktisi untuk masa depan pertanian Indonesia yang lebih adaptif dan berkelanjutan.