Bertajuk “Pemetaan PT Pendamping dan Asuh Terkait Percepatan Pembentukan Satgas PPKTP di Lingkungan LLDIKTI Wilayah III,” kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang diinisiasi oleh LLDIKTI Wilayah III untuk memperkuat sistem pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi.
Satgas PPKTP (Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi) adalah mandat nasional yang bertujuan menciptakan ruang belajar yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mempercepat implementasi kebijakan tersebut melalui forum diskusi kelompok terpumpun (FGD) antara perguruan tinggi pendamping dan asuh.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah III, Bapak Tri Munanto, S.E., M.Ak., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antarperguruan tinggi dalam membentuk sistem perlindungan yang kuat dan responsif di lingkungan kampus.
Sebanyak 16 perguruan tinggi ditunjuk sebagai pendamping dalam program ini, termasuk Universitas Borobudur, yang turut berperan aktif dalam mendampingi institusi lain. Masing-masing perguruan tinggi pendamping membina sejumlah perguruan tinggi asuh. Lebih dari 200 perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah III hadir langsung di Universitas Borobudur untuk mengikuti kegiatan ini secara tatap muka, menunjukkan antusiasme dan komitmen bersama dalam membangun kampus yang lebih aman dan berpihak pada korban.
Sebagai tuan rumah, Universitas Borobudur memberikan sambutan hangat dengan nuansa budaya melalui penampilan tarian tradisional oleh mahasiswa, memperkuat semangat kolaborasi dan keterbukaan antarperguruan tinggi.
Rektor Universitas Borobudur, Prof. Ir. Bambang Bernanthos, M.Sc., dalam sambutannya pada acara percepatan pembentukan Satgas PPKTP di perguruan tinggi, menyampaikan bahwa komitmen Universitas Borobudur tidak hanya berhenti pada aspek administratif saja, tetapi juga diwujudkan dalam langkah nyata melalui tindakan pencegahan dan penanggulangan kekerasan yang dapat langsung dirasakan oleh seluruh civitas akademika.
Kegiatan ini juga menghadirkan sesi pemaparan materi yang diisi oleh Universitas Negeri Jakarta, yang telah lebih dahulu membentuk dan menjalankan Satgas PPKTP secara sistematis dan berkelanjutan. Melalui forum ini, peserta berdiskusi mengenai strategi pencegahan, mekanisme pelaporan yang ramah korban, serta penguatan sistem perlindungan internal kampus.
Dengan semangat kolaboratif yang kuat, LLDIKTI Wilayah III dan seluruh perguruan tinggi peserta berkomitmen menghadirkan kampus yang lebih aman, manusiawi, dan adil bagi seluruh warganya. Tidak hanya sebagai wadah untuk menindaklanjuti arahan pemerintah, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa pencegahan dan penanganan kekerasan adalah tanggung jawab bersama.
Universitas Borobudur turut menegaskan perannya untuk menjadi perguruan tinggi yang melek terhadap isu kekerasan di lingkungan pendidikan tinggi. Kepercayaan sebagai tuan rumah dan sebagai salah satu dari 16 perguruan tinggi pendamping menjadi bukti nyata komitmen Universitas Borobudur untuk terus hadir, berperan aktif, dan menjadi bagian dari perubahan menuju kampus yang lebih aman dan berkeadilan.